Langsung ke konten utama

Noraknya Larangan Rokok

Beberapa jam yang lalu, sebuah program di televisi yang katanya sih disinyalir untuk anak muda, menayangkan hal ihwal larangan merokok.

Dengan seabreg data dan fakta (ce-ile) yang hampir semuanya melihat rokok dari kacamata kesehatan tok, dijelasin panjang lebar soal bahaya rokok oleh para host-nya sampai mulut bebusa.

Tak cukup sampai situ, seakan ingin juga ngasih solusi dan argumentasi, para host kece muda-mudi sepantaran mahasiswa ini pun ngasih tahu tips dan trik tentang memanfaatkan waktu tanpa harus merokok. Mulai dari hobi mancing, travelling, dan entah apa lagi, dijadikan jagoannya.

Sebagai perokok, jujur, ingin saya tertawa. Hahaha! Hari gini masih aja ada program persuasif yang melarang anak muda untuk merokok. (Anak muda yang mana dulu?) Kecanduaanlah, ngeborosin uanglah, dan entah lah-lah apa lagi.

Jujur, bagi saya tak hanya tayangan itu terasa sangat norak, tapi saya pun merasa terhina. Maksud saya, kenapa sih lagi-lagi perokok yang jadi korban bullyan? Mengapa tidak mereka membahas soal narkoba saja, barang yang jelas-jelas memang haram dan merusak bahkan merugikan banyak orang dan negara?

Korban yang meninggal jelas, bahkan yang tengah terjerat dan sedang direhab pun tak kurang banyaknya. Orang-orang inilah yang menurut saya lebih pantas berbicara soal narkoba. Pasalnya, mereka adalah orang-orang yang sudah mengalami pahit getir narkoba dan segala pengaruhnya.

Saya yakin, semiris apa pun tayangannya, hal demikian tak lantas menjadi norak. Lebih dari itu, tayangan tersebut menjadi penting dan mulia. Bakal banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dari mereka untuk kita, untuk semua orang.

Tapi rokok? Pantaskah seseorang yang tak pernah merokok, lalu tiba-tiba melarang orang lain untuk merokok? Stand up comedian saja saja masih sadar kalau dirinya tidak/kurang lucu. Lah ini, merokok saja tidak pernah, sok belagu ngasih tahu orang lain.

Sudah saatnya orang-orang semacam di tayangan itu tahu bahwa para perokok tak butuh nasehat-nasehat bijak mereka itu. Para perokok sejatinya sudah tau apa itu rokok, resiko, efek dan pengaruhnya. Lebih dari itu, perokok tahu semuanya itu  jelas tak hanya dari kacamata kesehatan, tapi juga kacamata sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

Dan apa yang para host itu lakukan ibarat menampar wajah ke muka. Bagi saya, lebih baik mereka jadi comedian  saja ketimbang jadi host. Itu lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahuinya.

Sungguh, para perokok sekali-kali hanya merokok dan mereka sudah sering berhenti berkali-kali. (Sudah sarapan merokok sekali, terus makan siang sekali, pas istirahat kerja sekali, kongkow sekali, malam sekali. Dan di setiap kali itu pula, mereka berhenti dan mematikan rokoknya berkali-kali). Tabik.***(an)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apache: Rokok Dayak Yang Layak

Sebelumnya, maafkan kami yang sudah cukup lama tidak memposting apa pun, bahkan hampir membuat blog ini terbengkalai. Tapi tidak! Kami bisa memastikan jika blog ini tetap eksis dengan ulasan-ulasan rokok yang makin sini jumlahnya makin marak saja mengisi khazanah dunia nikotina di Indonesia. Seeperti yang sudah direncanakan, kali ini Dunia Nikotina akan mengulas tentang rokok yang lebih dikenal dengan nama rokok Dayak, atau Apache. Langsung saja! Biasanya sebuah perusahaan rokok mengeluarkan desain bungkus rokok dengan grafis yang minimalis dan terkesan statis dengan warna yang mencolok serta garis-garis yang tebal. Tapi beda halnya dengan rokok Apache. Rokok yang dikenal dengan nama rokok Dayak ini, justru dengan berani mengeluarkan desain rokok bergambar seorang kepala Indian. Mungkin ini juga yang menyebabkan orang-orang menyebutnya rokok Dayak. Dan bukan sulap bukan sirih, rokok ini dengan cepat dikenal oleh banyak orang. Sekarang hampir di wartunwarung-warung, bahkan

Once Juga Rokok

Once, siapa sih yang tidak kenal penyanyi yang satu ini? Vokalis sebuah band yang cukup terkenal bernama Dewa. Tapi, adakah yang tahu apa arti kata ‘once’ (dibaca once, ‘é’ seperti pada kata efek) sebenarnya? Berdasarkan pencarian, kata ‘oncé’  dalam KBBI ternyata adalah pipa rokok , atau pipa untuk mengisap rokok . Sayangnya, Once, vokalis itu, tidak identik dengan rokok, karena memang tidak ada pemberitaan soal itu. Di dunia perokokan, banyak kata-kata dan istilah yang penikmat rokok mestinya ketahui. Agar nantinya, kita tidak salah kaprah, percis ketika kebanyakan kita menyebut bahwa rokok itu mengandung NIKOTIN. Jelas, karena rokok memang terbuat dari tembakau yang dalam bahasa latinnya sama dengan Nicotiana tabacum. Jadi, lucu kiranya jika seseorang berkata bahwa rokok itu mengandung tembakau, dan bukan malah zat berbahaya. Langsung saja. Di bawah ini adalah beberapa istilah yang saya kumpulkan dari KBBI seputar dunia rokok. Pokoknya yang ada hubungannya dengan rokok.

Cigarillos Yang Mencoba Lezatos

Barangkali, satu-satunya rokok di pasaran yang memiliki konsep cerutu hanyalah Cigarillos. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana rokok ini menggunakan tembakau sebagai pelintingnya. Jelas, ini berbeda dengan rokok-rokok pada umumnya yang menggunakan kertas. Di satu sisi, kita bisa bangga bahwa ternyata kita bisa juga menikmati rokok semacam cerutu. Di sisi yang lain, kita pun harus berbesar hati bahwa yang kita hirup itu bukanlah sebenarnya cerutu. Hanya mirip cerutu. Tapi, sekarang, marilah kita berkenalan dengan Si Cigarillos ini.    Nama Cigarillos berasal dari bahasa Inggris, Cigarillo, yang artinya adalah cerutu berukuran rokok, tentu dengan tambahan huruf ‘s’ di belakangnya. Aroma yang muncul akan terasa segak ketika pertama kali mencium batangannya. Mungkin ini efek dari daun tembakau yang jadi pelintingnya itu. Jika sudah dihirup, rasa lembut dan ringan akan terasa. Sayangnya, seperti halnya cerutu, kita harus menghirupnya dalam-dalam jika ingin mengetahui kea