Langsung ke konten utama

Garam, Nasibmu Digudangkan

Barangkali Nikotiners tau, hal apa yang mengganggu sebuah cita rasa ketimbang kemasan yang norak?

Ya, ukuran panjang rokok. Setidaknya, itulah yang kami lihat dari Gudang Garam varian apa pun. Sedari awal, produk Gudang Garam Tbk. yang di mata kami rangkingnya tak pernah lebih dari rata-rata tetangga pesaingnya, memang pelit untuk masalah ukuran. Tengok saja semua produknya.

Nasib yang sama, ternyata tak memberi pengecualian pada produknya yang baru, yakni Gudang Garam Signature Mild. 

Memiliki warna lembut biru salem keperakan dengan dua jenis pilihan varian kemasan isi 20 dan 16, juga dengan kadar nikotin yang rendah seperti kebanyakan rokok putih yakni 1.0 Mg dan Tar 15 Mg, produk ini pun masih keukeuh dengan ciri khas ukurannya yang pendek.

Malah kami menilai produk baru GG ini teramat sangat keterlaluan. Betapa tidak? Dari ukuran sepanjang 8.4 cm, kita hanya bisa menikmati 5.4 cm saja dari racikan tembakaunya yang khas Gudang. Itu artinya, para nikotiners harus rela membuang uang untuk 3.0 cm filternya yang panjang. Siapa yang tahan? 

Jujurlah pada diri Nikotiners sendiri, apakah rela Anda membayar lebih untuk filter rokok ketimbang tembakau dan cita rasanya yang diharapkan bisa dinikmati dengan tahan lama? Saya pikir jawabannya adalah tidak. 

Akan tetapi, itu kembali pada Nikotiners sendiri. Cita rasa memang mahal harganya, sekalipun sekarang banyak produsen rokok yang justru banyak mengabaikannya. 

Pasalnya, dengan cita rasa rokok yang berbeda-beda dari waktu ke waktu, walau satu pabrikan, mulut ini lebih sering harus beradaptasi sementara uang di saku tak selamanya mumpuni, terlebih tanggal tua. Lagi-lagi, kita harus mengorbankan mulut kita. 

Akan tetapi, hal itu tak lantas berarti kita harus harus membakar uang dengan membayar filter lebih banyak ketimbang tembakaunya.

Ada baiknya, hal ini dipertimbangkan oleh produsen rokok termasuk designernya. Karena bukan tidak mungkin, alih-alih ujung rokok menyala, nasib produsennya justru malah digudangkan karena gudangnya terlalu penuh dengan filter ketimbang tembakaunya.(an)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apache: Rokok Dayak Yang Layak

Sebelumnya, maafkan kami yang sudah cukup lama tidak memposting apa pun, bahkan hampir membuat blog ini terbengkalai. Tapi tidak! Kami bisa memastikan jika blog ini tetap eksis dengan ulasan-ulasan rokok yang makin sini jumlahnya makin marak saja mengisi khazanah dunia nikotina di Indonesia. Seeperti yang sudah direncanakan, kali ini Dunia Nikotina akan mengulas tentang rokok yang lebih dikenal dengan nama rokok Dayak, atau Apache. Langsung saja! Biasanya sebuah perusahaan rokok mengeluarkan desain bungkus rokok dengan grafis yang minimalis dan terkesan statis dengan warna yang mencolok serta garis-garis yang tebal. Tapi beda halnya dengan rokok Apache. Rokok yang dikenal dengan nama rokok Dayak ini, justru dengan berani mengeluarkan desain rokok bergambar seorang kepala Indian. Mungkin ini juga yang menyebabkan orang-orang menyebutnya rokok Dayak. Dan bukan sulap bukan sirih, rokok ini dengan cepat dikenal oleh banyak orang. Sekarang hampir di wartunwarung-warung, bahkan

Once Juga Rokok

Once, siapa sih yang tidak kenal penyanyi yang satu ini? Vokalis sebuah band yang cukup terkenal bernama Dewa. Tapi, adakah yang tahu apa arti kata ‘once’ (dibaca once, ‘é’ seperti pada kata efek) sebenarnya? Berdasarkan pencarian, kata ‘oncé’  dalam KBBI ternyata adalah pipa rokok , atau pipa untuk mengisap rokok . Sayangnya, Once, vokalis itu, tidak identik dengan rokok, karena memang tidak ada pemberitaan soal itu. Di dunia perokokan, banyak kata-kata dan istilah yang penikmat rokok mestinya ketahui. Agar nantinya, kita tidak salah kaprah, percis ketika kebanyakan kita menyebut bahwa rokok itu mengandung NIKOTIN. Jelas, karena rokok memang terbuat dari tembakau yang dalam bahasa latinnya sama dengan Nicotiana tabacum. Jadi, lucu kiranya jika seseorang berkata bahwa rokok itu mengandung tembakau, dan bukan malah zat berbahaya. Langsung saja. Di bawah ini adalah beberapa istilah yang saya kumpulkan dari KBBI seputar dunia rokok. Pokoknya yang ada hubungannya dengan rokok.

Cigarillos Yang Mencoba Lezatos

Barangkali, satu-satunya rokok di pasaran yang memiliki konsep cerutu hanyalah Cigarillos. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana rokok ini menggunakan tembakau sebagai pelintingnya. Jelas, ini berbeda dengan rokok-rokok pada umumnya yang menggunakan kertas. Di satu sisi, kita bisa bangga bahwa ternyata kita bisa juga menikmati rokok semacam cerutu. Di sisi yang lain, kita pun harus berbesar hati bahwa yang kita hirup itu bukanlah sebenarnya cerutu. Hanya mirip cerutu. Tapi, sekarang, marilah kita berkenalan dengan Si Cigarillos ini.    Nama Cigarillos berasal dari bahasa Inggris, Cigarillo, yang artinya adalah cerutu berukuran rokok, tentu dengan tambahan huruf ‘s’ di belakangnya. Aroma yang muncul akan terasa segak ketika pertama kali mencium batangannya. Mungkin ini efek dari daun tembakau yang jadi pelintingnya itu. Jika sudah dihirup, rasa lembut dan ringan akan terasa. Sayangnya, seperti halnya cerutu, kita harus menghirupnya dalam-dalam jika ingin mengetahui kea